Dimensi Berkebhinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
a. Mengenal dan menghargai budaya
Pelajar Pancasila mengenali, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan berbagai macam
kelompok berdasarkan perilaku, jenis kelamin, cara komunikasi, dan budayanya, serta mendeskripsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok, juga
menganalisis bagaimana menjadi
anggota kelompok
sosial di tingkat lokal, regional, nasional,
dan global.
b. Komunikasi dan interaksi antar budaya
Pelajar Pancasila berkomunikasi dengan
budaya yang berbeda dari dirinya secara
setara dengan memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan menghargai keunikan setiap
budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati terhadap sesama.
c. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Pelajar Pancasila secara
reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman
kebinekaannya agar terhindar
dari
prasangka dan stereotip terhadap
budaya yang berbeda, termasuk perundungan, intoleransi dan kekerasan, dengan mempelajari
keragaman budaya dan mendapatkan pengalaman dalam kebinekaan. Hal ini membuatnya menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan
yang setara dan harmonis antarsesama.
d. Berkeadilan Sosial
Pelajar Pancasila peduli
dan aktif berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan sosial di tingkat lokal, regional, nasional, danglobal. Ia percaya akan kekuatan
dan potensi dirinya sebagai
modal untuk menguatkan demokrasi, untuk secara aktif-partisipatif
membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta
berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan.
No comments:
Post a Comment