5. Dimensi Bernalar Kritis
Pelajar
yang bernalar kritis mampu secara
objektif memproses informasi
baik kualitatif maupun
kuantitatif, membangun
keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari
bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi
dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir
dalam mengambilan keputusan.
a. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Pelajar
Pancasila memproses gagasan dan informasi,
baik
dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Ia memiliki
rasa
keingintahuan yang besar, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah
informasi tersebut. Ia juga mampu
membedakan antara isi informasi
atau gagasan dari penyampainya. Selain itu,
ia memiliki
kemauan untuk mengumpulkan data atau fakta yang berpotensi
menggugurkan opini atau keyakinan pribadi. Berbekal kemampuan
tersebut, Pelajar Pancasila dapat mengambil keputusan dengan
tepat berdasarkan informasi
dari berbagai sumber yang relevan dan akurat.
b. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran.
Pelajar
Pancasila menggunakan nalarnya sesuai
dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan
melakukan analisis serta evaluasi
dari gagasan dan informasi yang ia
dapatkan. Ia
mampu
menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah
dan pengambilan keputusan. Akhirnya, ia
dapat
membuktikan penalarannya dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu
simpulan atau keputusan.
c. Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.
Pelajar
Pancasila melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap pemikirannya sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai
bagaimana jalannya proses berpikir tersebut
sehingga ia sampai pada suatu simpulan.
Ia menyadari proses berpikirnya
beserta putusan yang pernah dihasilkannya, dan menyadari perkembangan serta keterbatasan daya pikirnya. Hal ini membuatnya menyadari bahwa ia dapat terus mengembangkan kapasitas dirinya melalui proses refleksi, usaha memperbaiki strategi, dan gigih dalam mengujicoba berbagai alternatif solusi. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengubah opini atau keyakinan pribadi tersebut jika memang bertentangan dengan bukti yang ada.
No comments:
Post a Comment